Tulisanrakyat.com – Siapa yang enggak butuh uang? Semua orang pasti membutuhkannya. Karena dengan uang, kita bisa membeli segala kebutuhan hidup kita. Dengan uang, kita bisa mewujudkan impian kita. Dengan kata lain, tanpa uang kita tak bisa hidup.
Lalu apa benar “uang itu tidak kenal saudara?” Awalnya saya gak setuju dengan pandangan tersebut terutama saat saya masih duduk di bangku SMA karena kebetulan saya berasal dari keluarga biasa yang diajarkan oleh orangtua untuk saling membantu kepada orang lain terutama kepada saudara (baca: saudara sekandung) sendiri.
Ungkapan “uang tidak kenal saudara” atau “uang gak ada saudaranya” kesannya berlebihan alias lebay dan hiperbola. Kenapa? Karena kita semua pasti diajarkan oleh agama kita (apa pun agamanya) untuk saling membantu atau memberi, apapun bentuknya, bahkan uang sekalipun.
BACA JUGA: Kesetiaan: Mana Yang Lebih Setia Kepada Manusia, Anjing atau Kucing?
Uang tentunya merupakan wujud nyata dan penting yang dapat kita gunakan untuk membantu.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, banyak hal yang saya alami dalam hidup terutama yang terkait dengan ‘uang’, saya mulai mengerti dan pandangan bahwa “uang itu tidak kenal saudara” benar adanya.
Saya masih ingat betul waktu saya masih kuliah, saya pinjam uang ke kakak kandung saya yang pertama untuk membayar uang kuliah. Lalu saya dipinjamkan oleh istrinya (baca: kakak ipar).
BACA JUGA: Pillow Talk: Agar Hubungan Suami dan Istri Langgeng
Karena semua gaji kakak kandung saya sudah dipegang istrinya. Pada waktu itu kondisi keuangan saya belum stabil karena kerja sambil kuliah.
Saya terlambat mengembalikannya dan kakak ipar saya sudah menagihnya dan ini membuat hubungan saya dengan kakak kandung jadi kurang baik.
Akhirnya, uang pinjaman bisa saya kembalikan walaupun saya bayar secara berangsur. Sejak peristiwa itu (hutang-piutang), hubungan kami tidak sehangat seperti dulu lagi.
Kini saya paham bahwa uang memang tidak ada saudaranya. Uang bisa merubah karakter seseorang. Uang bisa merusak hubungan saudara.
Hal ini diperkuat oleh sebuah lagu yang cukup terkenal yaitu lagu tentang uang, yang dinyanyikan oleh Nicky Astria pada 2002. Berikut cuplikan sebagian lirik lagunya.
…
Tiada bukan, tiada lain
Mereka mencari cara tepat
Untuk mendapatkan uang
Oh… uang…
Oh… lagi-lagi uang
Memang uang bisa bikin
Orang senang bukan kepalang uh…
Namun uang bisa juga
Bikin orang mabuk kepayang uh…
Lupa sahabat, lupa kerabat
Lupa saudara,
Mungkin juga lupa ingatan
Oh… uang…
Oh… lagi-lagi uang ..
….
Memang benar bahwa uang bisa bikin orang lupa sahabat, kerabat dan bahkan lupa saudara. Dalam realita kehidupan nyata, banyak contoh kisah yang menggambarkan hal tersebut.
Banyak persahabatan putus karena uang (karena pinjaman uang tak dikembalikan). Jadi sekarang kalau memberi pinjaman ke teman, bersiaplah untuk menerima kenyataan paling pahit: uang tidak kembali sepeserpun (hehe … kemungkinan dan umumnya ya).
Lalu, banyak tali persaudaraan putus (karena berebut harta warisan peninggalan orangtua). Bahkan hubungan suami-istri bisa kandas gara-gara uang (karena suami tak lagi bekerja atau menganggur).
Apalagi bagi yang masih berpacaran ya tentunya sangat beresiko putus. Ada uang abang sayang. Tak ada uang abang ditendang ..hehe … Jatuh cinta itu butuh perasaan tetapi menjaga hubungan percintaan (pacaran, hubungan antara suami istri) butuh penghasilan (uang).
Uang tidak hanya membuat orang lupa saudara tetapi juga bisa mengubah karakter atau sifat seseorang. Banyak orang yang sudah memiliki pekerjaan dengan jabatan bagus pun masih saja melakukan korupsi.
Dan belakangan ini kita dihebohkan oleh berita tentang pimpinan KPK yeng terjerat dugaan korupsi. Ironis memang, karena KPK harusnya menjadi lembaga terdepan dalam memberantas korupsi. Eeeh malah ikutan korupsi. Lagi-lagi karena uang …
Uang memang penting dan sangat berguna dalam hidup kita, tetapi bukan berarti uang tampak penting rasanya tidak tepat jika langsung dianggap sebagai segalanya. Pada dasarnya, uang bukan segalanya.
Banyak orang saat masih susah hidupnya dan kekurangan akan berpikir bahwa uang akan memberikan segalanya. Tetapi kenyataannya, banyak orang kaya yang tidak merasa bahagia.
Kita akan mudah memiliki banyak teman kalau kita memiliki banyak uang. Gak ada yang akan menolak jika kita ajak mereka makan. Gak ada yang akan menolak jika mereka kita kasih uang. Siapapun mau berteman dengan kita.
Tetapi jika sebaliknya, banyak teman, dan bahkan saudara kita juga akan menjauhi kita saat kita tak punya uang. Uang memang tak kenal saudara. Uang memang bisa merubah karakter seseorang. Percaya atau tidak, baca kisah pendek berikut ini.
Mantan Perdana Menteri Inggeris, Winston Churchill pernah bercerita: “Pada suatu hari saya naik taksi ke kantor BBC untuk sebuah wawancara. Ketika saya sampai di sana saya meminta supir taksi untuk menunggu 40 menit.
Tetapi sang supir meminta maaf dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menunggu karena ia ingin pulang untuk mendengarkan pidato Winston Churchill.
Saya sangat terpesona dan kagum serta senang karena ada orang yang ingin mendengarkan pidato saya. Jadi saya berikan kepadanya 20 Pound Sterling, jumlah yang sangat besar waktu itu, tanpa saya menceritakan jati diri saya sebenarnya.
Ketika ia menerima uang tersebut, ia mengatakan: “Saya siap menunggu berjam-jam sampai Anda kembali, Tuan. Persetan dengan Churchill!”
Money has changed him (the taxi driver). Itulah sepenggal kisah tentang pengalaman Winston Churchill. Banyak orang akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang.
Semoga kita tetap menjadi pribadi atau orang yang mau bekerja keras untuk mendapatkan uang demi kebahagiaan keluarga tanpa harus mengubah karakter pribadi kita, tanpa harus mengorbankan kesehatan dan memutus tali pertemanan serta persaudaraan.
Last but not least, akankah kita tetap senang walaupun tanpa uang? Mungkin ya, mungkin tidak. Mungkin buat grup musik Koes Plus, ya. Mereka tetap senang walaupun boke alias gak punya uang.
Hal itu telah mereka nyatakan dan tuangkan di dalam salah satu lagunya yang terkenal di era 1980-an dengan potongan liriknya seperti berikut ini
…
Hati senang walaupun tak punya uang
Hati senang walaupun tak punya uang
…
Benarkah demikian? Entahlah. Yang pasti menurut saya, hidup itu akan jauh lebih tenang tanpa utang bukan tanpa uang. Artinya, punya uang tetapi banyak utang enggak akan membuat kita bahagia dan tenang.
Justru yang terjadi sebaliknya, stres dan depresi. Akhir kata, tetap semangat. Semoga para pembaca selalu diberi kesehatan dan rezeki yang melimpah. Aamiin.**
