Tulisanrakyat.com – Belum lama ini, telah terjadi fenomena yang menarik perhatian publik, yaitu “Jatah Mantan” dan “(Calon) Pengantin Kabur”.
Meskipun tampaknya tidak ada hubungan langsung antara mereka, kedua fenomena memiliki beberapa kesamaan yang menarik untuk diteliti.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang “Jatah Mantan”.
Istilah ini mengacu pada hubungan gelap (hubungan seksual) antara seseorang yang hendak menikah dengan mantan kekasihnya.
BACA JUGA: Pengakuan Kesalahan yang Tulus: Belajar dari Perselingkuhan Syahnaz dengan Rendy
Di lain sisi, “(Calon) Pengantin Kabur” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana salah satu pasangan, biasanya calon pengantin wanita, melarikan diri sebelum atau setelah upacara pernikahan.
Sekarang, pertanyaannya adalah, adakah kaitan antara fenomena “Jatah Mantan” dan “(Calon) Pengantin Kabur”?
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara keduanya, ada beberapa aspek yang bisa menjadi pertimbangan.
BACA JUGA: LDR: 7 Resep untuk Menjalaninya dengan Lancar
Salah satunya adalah masalah komitmen.
Kedua fenomena ini menyoroti masalah dalam komitmen hubungan. Dalam fenomena “Jatah Mantan”, orang-orang yang terlibat mungkin tidak siap atau enggan untuk berkomitmen pada “hubungan baru yang belum dikenal”.
Sementara dalam fenomena “Calon Pengantin Kabur”, keputusan untuk membatalkan pernikahan menunjukkan ketidakmampuan atau keraguan untuk mengikat diri dalam ikatan pernikahan jangka panjang.
Selain itu, ada faktor emosional yang perlu dipertimbangkan.
Seseorang yang mengalami fenomena “Jatah Mantan” mungkin masih memiliki perasaan atau ikatan emosional dengan mantan pasangannya, yang membuat mereka sulit untuk melupakan masa lalu.
Hal ini juga bisa berdampak pada keputusan mereka untuk melanjutkan pernikahan dengan “orang baru”, terutama jika pernikahan itu terjadi dengan cepat setelah hubungan sebelumnya berakhir.
Terakhir, mungkin ada pola perilaku yang mendasari kedua fenomena ini.
Seseorang yang cenderung untuk memberi “Jatah Mantan” mungkin memiliki kecenderungan untuk melarikan diri dari komitmen atau merasa tidak puas dengan hubungan yang ada.
Ini juga dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk membatalkan pernikahan di saat-saat terakhir, karena mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat atau tidak siap untuk menghadapi komitmen jangka panjang.
Meskipun tidak ada penjelasan yang pasti, kaitan antara fenomena “Jatah Mantan” dan “Calon Pengantin Kabur” dapat dilihat sebagai cerminan dari tantangan dan kompleksitas dalam hubungan manusia.**