Tulisanrakyat.com – Setelah selama puluhan tahun dilanda konflik dengan Israel, belasan ribu nyawa warga sipil tidak berdosa sudah terenggut, rumah-rumah tempat berlindung sudah dihancurkan, serta berbagai fasilitas publik sudah diruntuhkan oleh roket-roket Israel.
Keadaan ini tentunya sangat mempengaruhi keadaan perekonomian masyarakat Palestina untuk bertahan hidup di tengah perang, di mana saat ini 80 persen dari penduduk Gaza bergantung pada bantuan internasional.
“Melihat apa yang terjadi di Gaza saat ini membuat kami dari Filantropi Muda Indonesia bergerak untuk merangkul berbagai lembaga, yayasan, komunitas, atau berbagai elemen usaha, serta masyarakat umum yang punya pandangan sama untuk membantu warga Palestina,” ujar Ahmad Zaki Ali selaku Ketua Tim Perumus FMI saat ditemui di Gudang Bantuan Palestina, Tanjung Priuk.
BACA JUGA: KOKAM SAR Pemuda Muhammadiyah Tangerang Selatan Ikut Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana
“Alhamdulilah antusiasnya sangat besar sehingga kami harus membatasi bantuan yang masuk ke posko bantuan, dan bantuan yang kami terima pun tidak hanya dalam bentuk dana saja, tetapi juga dalam bentuk barang yang bisa men-support kehidupan mereka (warga Palestina) di sana,” tambahnya.
Bekerja sama dengan TNI AL Indonesia, penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina ini akan menempuh jalur laut dengan menggunakan armada kapal kemanusiaan atau kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman 992 yang rencananya akan diberangkatkan pada Desember 2023.
“Antusias masyarakat sangat besar dalam memberikan bantuan untuk warga Palestina. Setiap hari masyarakat datang membawa bantuan yang tidak sedikit, seperti hari ini dari teman-teman NGO datang bawa bantuan sampai empat truk besar,” ujar Letkol Laut (P) Edy Irawan selaku Panitia Posko Bantuan Kemanusiaan Korban Perang Palestina saat ditemui di Markas Kolinamil, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Santri TPQ Attaubah Kumpulkan Donasi untuk Palestina
Kemudian Letkol (P) Edy menambahkan, “Untuk itu melalui perintah Pak KSAL, Angkatan Laut akan mewadahi bantuan yang datang dengan memberikan fasilitas berupa gudang-gudang tambahan bekerja sama dengan Pt. Pelindo untuk menyimpan bantuan sebelum dikirim.
“Kami ucapkan banyak terima kasih dan kami sangat berusaha untuk menjaga dan menyampaikan amanah dari masyarakat Indonesia ini,” kata Letkol (P) Edy mengakhiri percakapan.
Respon positif yang diberikan oleh masyarakat Indonesia sejak dibuka penggalangan bantuan pada 11 November 2023 melalui berbagai yayasan, komunitas juga pengusaha Indonesia yang dihimpun oleh FMI, membuat proses pengiriman bantuan berlangsung sampai tiga hari dengan total bantuan yang disampaikan mencapai 4,7 miliar (4.755.605.000) dalam bentuk 4.528 living support box berupa pakaian, jaket musim dingin, selimut, makanan, keperluan medis, keperluan bayi dan anak, dan alat penyaring air bersih.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Palestina dengan segala daya upayanya, dan juga terima kasih karena sudah melihat situasi ini dari isu kemanusiaan yang menjadi alasan utama untuk membantu bukan hanya melihat dari sisi agama saja,” kata Zaki lagi.
“Harapan kami, donasi yang sudah dititipkan melalui Filantropi Muda Indonesia (FMI) ini bisa tiba dan diterima oleh masyarakat Palestina. Mohon doanya,” tambah Zaki.
Di tempat terpisah, Suhery Wiguna, Ketua komunitas Sahabat muda Tangerang Selatan (Semut Tangsel), mengaku senang bisa terlibat dalam relawan packaging bantuan logistik ini.**