Menu

Mode Gelap
 

Collection · 1 Mar 2024 10:05 WIB ·

Jaywalking, Zebra Cross, and Pelican Crossing


 Sumber Foto: Tulisanrakyat.com/Freepik Perbesar

Sumber Foto: Tulisanrakyat.com/Freepik

Tulisanrakyat.com – Seringkali ketika kita sedang berkendara, baik mengendarai mobil atau sepeda motor, tiba-tiba ada orang yang menyeberang jalan sembarangan atau seenaknya saja, dan kadang tanpa menoleh ke kanan atau ke kiri, terutama anak-anak SD. Kondisi ini kadang membuat para pengendara kaget, kesal dan ingin marah.

Kalau boleh jujur, menyeberangi jalan di kota besar seperti Jakarta itu kadang sulit banget dan berbahaya buat keselamatan jiwa karena minimnya sarana penyeberangan bagi pejalan kaki.

Oleh karena itu akhirnya banyak orang, terutama para pejalan kaki, yang nekad menyeberangi jalan dengan sembarangan. Mereka yang seringkali merasa kesulitan atau takut saat menyeberangi jalan adalah umumnya kaum wanita, para orangtua (ibu-ibu, kakek, nenek) dan kaum tuna netra sehingga seringkali mereka dibantu oleh orang lain atau petugas keamanan di sekitar lokasi tersebut.

BACA JUGA: Pengucapan Kata Kerja Berakhiran ‘-ed’

Menyeberangi jalan dengan cara sembarangan di dalam bahasa Inggeris disebut jaywalk. Menurut Merriam Webster Dictionary: “jaywalk (intransitive verb) is to cross a street carelessly or in an illegal manner so as to be endangered by traffic”; yang kurang lebih bermakna menyeberangi jalan sembarangan atau dengan cara melanggar hukum sehingga membahayakan lalu lintas.

Di beberapa negara seperti Amerika, Inggris, dan Korea Selatan jaywalking dianggap melanggar hukum dan bisa dikenakan sanksi termasuk di negara kita, Indonesia, sebagaimana diatur dalam UU LLAJ (Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan).

Jika menyeberang jalan sembarangan yang dilakukan mengakibatkan gangguan fungsi jalan, pelakunya dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak 24 juta rupiah.

BACA JUGA: Would dan Used to untuk Kebiasaan di Masa Lalu

Tetapi kenyataannya masih banyak pejalan kaki yang menyeberang jalan sembarangan atau bahkan cenderung tidak peduli. Sebagian perilaku yang muncul, khususnya kaum pria, seperti tidak memperlihatkan rasa khawatir akan keselamatan jiwanya sendiri.

Hal ini berdasarkan pengalaman dan analisa saya selama berlalu lintas di jalan. Ada yang nekad menyeberang jalan pada saat lalu lintas ramai padahal ada JPO (jembatan penyeberangan orang).

Ada yang menyeberang dengan berjalan santai setelah menoleh ke kanan dan ke kiri dan di rasa lalu lintas sepi. Ia seperti berjalan di dalam suatu ruangan.

Tetapi kenyataannya, perilaku sebagian pengendara motor pun tidak lebih baik dari perilaku buruk penyeberang jalan (jaywalker). Banyak pengendara yang bersifat egois dengan menggunakan trotoar jalan yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki. Mudah-mudahan kita tidak termasuk yang demikian ya.

Lalu, kapan istilah jaywalk muncul pertama kali? Dan kenapa disebut demikian? Jaywalk secara etimologis berasal dari kata jay walker, yang diciptakan di Kansas City pada tahun 1906, dari kata jay yang merupakan perumpamaan bagi orang bodoh.

Lalu kata jaywalk mulai digunakan di Hutchinson, Kansas 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1909. Jadi secara harfiah jaywalker adalah orang bodoh yang berjalan atau menyeberangi jalan.

Awalnya saya berasumsi bahwa jaywalk itu berasal dari jay, sejenis burung gagak warna-warni yang menyeberangi jalan (walk) seenaknya saja seperti jenis burung lain yang dikenal dengan sebutan roadrunner.

Burung yang satu ini sering terlihat berlari menyeberangi jalan sehingga disebut roadrunner. Bahaya banget ya? Hehe… maklum saja namanya juga binatang (burung).

Akhir kata, menyeberanglah pada tempat yang telah disediakan agar lalu lintas tetap tertib dan tentunya yang paling penting dan utama adalah keselamatan diri kita tetap terjaga.

Mari kita belajar dari kuda zebra dan burung pelican … hehe, hewan yang selalu menyeberangi jalan pada tempatnya, yaitu zebra crossing dan pelican crossing.

Di negara seperti Amerika, Inggris, dan Korea Selatan jaywalking dianggap melanggar hukum dan bisa dikenakan sanksi, termasuk di Indonesia.

Sumber Foto: Tulisanrakyat.com/Google

Zebra crossing (British), zebra cross, atau crosswalk (American) adalah tempat penyeberangan yang aman bagi para pejalan kaki yang ditandai dengan marka atau garis-garis hitam putih seperti warna kulit zebra, sedangkan pelican crossing adalah jenis penyeberangan pejalan kaki dengan sinyal lalu lintas bagi pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan, yang dapat diaktifkan dengan tombol panggil (call buttons) untuk pejalan kaki, dengan sinyal berjalan (walk signals) yang posisinya berada tepat di seberang jalan dari pejalan kaki.

Pejalan kaki tinggal menekan tombol call button jika ingin menyeberang. So, don’t jaywalk guys!**

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

‘R’ Is Strangely Unique

9 May 2024 - 06:43 WIB

Huruf atau fonim R itu bisa dikatakan sangat unik dan juga aneh bila dibadingkan dengan huruf-huruf abjad lainnya.

Ngeh, Nggeh, dan Ngehe

9 May 2024 - 06:34 WIB

Beda ‘ngeh’, beda lagi dengan ‘nggeh’. Sekilas nyaris sama, bedanya kata pertama cuma satu huruf G, yang kedua dobel G.

Karma Pembataian Kucing di Australia: Munculnya Wabah Tikus

24 April 2024 - 12:53 WIB

Tidak hanya di Indonesia, di Turki, sebuah negara Islam di Eropa, kucing juga merupakan hewan yang dilindungi dan sangat dicintai.

Friends: What Type of Friend Are You? A Good Or Bad Friend? Who Is Your Best Friend?

22 April 2024 - 19:33 WIB

Ada pepatah yang berbunyi: “A friend In Need Is Just A Friend Indeed”, yang bermakna “Teman sejati adalah teman dalam duka”.

Dewi Sandra Bukanlah Sandra Dewi

22 April 2024 - 10:04 WIB

Banyak orang, khususnya di Indonesia, tidak tahu atau mengenal yang mana Sandra Dewi dan yang mana Dewi Sandra.

Hijab Bukanlah Helm Tetapi Keduanya Sama-sama Penutup Kepala

5 April 2024 - 14:35 WIB

Hijab dan helm yang menjadi topik bahasan saya di artikel kali ini terkait dengan wanita pengendara motor.
Trending di Collection