Menu

Mode Gelap
 

Health · 10 Aug 2023 07:20 WIB ·

Cacar, Dari Dahulu Hingga Kini


 Sumber Foto: Tulisanrakyat.com/SejarahKesehatanNasionalIndonesia Perbesar

Sumber Foto: Tulisanrakyat.com/SejarahKesehatanNasionalIndonesia

Tulisanrakyat.com – Virus variola merupakan penyebab dari terjadinya penyakit cacar (smallpox), berbeda dengan cacar air (chickenpox) atau cacar monyet (monkeypox).

Patut diperhatikan perbedaannya bahwa penyebab dari cacar air adalah virus varicella, sedangkan cacar monyet disebabkan oleh virus mpox (monkeypox).

Lalu kenapa penyakit ini memiliki nama yang sama:‘cacar’. Cacar sendiri merujuk pada penyakit yang menyebabkan gejala ruam bintik-bintik dan disebabkan oleh virus.

BACA JUGA: Rokok, Musuh Nomor Satu Paru-Paru

Smallpox (Cacar) di Masa Lalu

Penyakit smallpox (cacar) memiliki sejarah kelam pada populasi manusia, menyebabkan kematian pada 1 dari 3 orang yang menderitanya.

Bahkan 1300 tahun lalu, penyakit ini membunuh setidaknya satu per tiga dari populasi di seluruh Jepang.

Bukti dari keberadaan smallpox ini tergambar sejak 3000 tahun silam, dari tulisan masa lalu yang ditemukan di India dan China.

BACA JUGA: Hari Hepatitis Sedunia: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganan Hepatitis

Selain itu, bukti jenazah pada mumi di Mesir yang menunjukkan adanya bintik-bintik pada jenazah tersebut yang mengindikasikan keberadaannya.

Pada abad ke-18 akhir, di Eropa virus ini berhasil menyebabkan kematian sampai 400.000 orang dalam satu tahun. Hal yang mengejutkan lainnya pada abad ini, 1 dari 3 orang mengalami kebutaan diakibatkan oleh penyakit ini.

Jumlah kematian ini bertambah lagi, bahkan sampai abad ke-20 dengan jumlah kematian mencapai ratusan juta orang atau lebih tepatnya setidaknya tiga ratus juta orang.

Namun, bagaimana bisa penyakit yang menyebabkan kematian sebesar itu tidak lagi terdengar di masa-masa dewasa ini?

Usaha Eradikasi Smallpox (Cacar) – Berisiko Tinggi

Usaha pembasmian penyakit ini sudah dilakukan sejak masa lalu. Pada 200 sebelum masehi, orang-orang sadar bila penderita yang selamat dari penyakit ini akan memiliki imunitas pada penyakit smallpox.

Dengan kata lain, penderita yang selamat tidak akan lagi mengalami penyakit smallpox.

Sehingga timbullah ide berisiko, mereka mencoba memberikan sejumlah dikit droplet penyakit ini ke orang yang sehat. Cara ini disebut variolasi.

Cara ini dilakukan dengan tujuan orang yang sehat akan mengalami gejala ringan dari penyakit smallpox sehingga kemudian bisa sembuh dan pada akhirnya memiliki imunitas terhadap penyakit ini.

Praktik ini sempat ramai di pertengahan tahun 1500 di China. Mereka mengambil korekan bintik pada penderita smallpox, lalu dikeringkan dan digiling.

Kemudian, korekan itu diberikan kepada orang yang sehat dengan cara meniupkannya ke hidungnya.

India pun sempat melakukan praktik yang mirip, dengan mengambil sejumlah droplet dari bintik smallpox yang kemudian ditransfer menggunakan jarum kepada anak kecil.

Praktis seru juga digunakan di Eropa pada masa itu, terinspirasi dari penyembuhan smallpox di masa Ottoman.

Usaha Eradikasi Smallpox (Cacar) – Lebih Aman

Pada tahun 1796, dr Edward Jenner memperkenalkan vaksin yang lebih aman demi menangani smallpox ini.

Bagaimana bisa vaksin yang diperkenalkannya lebih aman?

dr Jenner mengambil ide ini dari rumor di daerah terpencil, mengatakan bahwa sapi yang mengalami cacar (cowpox) ketika menularkan ke manusia hanya akan memberikan gejala ringan.

Kemudian hal itu berujung pada timbulnya imunitas terhadap smallpox di daerah terpencil tersebut.

Ide ini pada awalnya tidak diterima oleh khalayak umum. Alasannya lucu. Tersebarlah rumor bilamana vaksin yang diperkenalkan ini bisa menyebabkan manusia berubah menjadi sapi.

Hal itu menyebabkan vaksin ini sempat tidak berjalan.

Namun dikarenakan kabar dari wilayah yang menerima vaksin menggambarkan adanya perkembangan, praktik vaksin ini mulai menyebar.

Pemberian vaksin ini memberikan keuntungan dan hal itu terlihat di Eropa pada 1900. Pada tahun itu di sebagian daerah Eropa sudah secara resmi tidak lagi adan penyakit smallpox.

Eradikasi Secara Keseluruhan

Dengan adanya kabar baik tersebut, penyakit smallpox masih menyebabkan kematian 2 juta orang setiap tahunnya.

Praktik vaksin terhadap smallpox ini tidak tersebar ke seluruh dunia. Butuh waktu 50 tahun sampai akhirnya, atas solidaritas dan kesepakatan bersama, World Health Assembly menyatakan akan mengeradikasi penyakit ini sampai tak ada lagi satu pun yang mengalami penyakit ini.

Satu tahun berlangsung, 1959, akhirnya WHO membentuk program ‘eradikasi smallpox dunia’ program yang diimplementasikan untuk seluruh negara di dunia.

Bye-Bye Smallpox (Cacar)

Program ini membuahkan hasil, dengan dinyatakannya ‘dunia telah terbebas dari smallpox’ pada tahun 1980. Indonesia sendiri menyatakan keberhasilannya dalam membasmi smallpox pada 1974.

Sampai saat ini tak satu pun orang mengalami penyakit smallpox (cacar) di dunia.**

sumber:
1. https://www.who.int – History of the Smallpox Vaccine

2. Sejarah Pemberantasan Penyakit Di Indonesia – Direktoran Jenderal PP & PL Departemen Kesehatan RI 2007

3. https://www.youtube.com – kurzgesagt – How This Bizzare Virus Killed 500 Million People **

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

6 Dokter Terbaik Di Dunia

7 May 2024 - 08:26 WIB

Dilansir dari laman Ruang Rindu, ada 6 dokter terbaik di dunia yang mampu membuat tubuh dan jiwa kita agar tetap sehat.

Makanan Sampah: Garbage Food and Junk Food

22 April 2024 - 19:00 WIB

Makanan sehat (healthy food) dan junk food bisa menjadi garbage food apabila keduanya sudah masuk ke dalam truk sampah.

Bagaimana Agar Kita Tak Mudah Lupa dengan Apa Yang Kita Pelajari?

25 November 2023 - 06:20 WIB

Menjadi lupa itu tidak terbatas pada usia karena banyak orang yang usianya relatif masih muda juga mudah lupa.

Alzheimer: Apa dan Bagaimana Mencegahnya

22 September 2023 - 09:31 WIB

Melalui pemahaman, pencegahan, dan dukungan, kita dapat bergerak menuju dunia yang lebih baik tanpa Alzheimer.

Fidgeting: Definisi dan Bentuknya

13 September 2023 - 09:05 WIB

Mengenali kebiasaan fidgeting Anda dan mencoba mengendalikannya dapat membantu Anda berinteraksi lebih efektif.

Hiponatremia: Bahaya di Balik Konsumsi Air Putih Berlebihan

18 August 2023 - 19:02 WIB

Salah satu risiko yang jarang disadari dari minum air putih dalam jumlah yang berlebihan adalah terjadinya hiponatremia.
Trending di Health