Tulisanrakyat.com – Siapa enggak suka fried chicken? Siapa suka beefburger? Tentu saja, banyak dari kita yang menyukai makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan istilah fast food seperti: fried chicken, burger, hotdog, nugget dan French fries. Fast food tidak hanya meliputi makanan yang cepat dan mudah digoreng seperti goreng-gorengan (pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, ayam goreng/fried chicken), tetapi juga meliputi makanan yang dapat diolah secara instan seperti mie instan, spageti instan, dll, yang semuanya serba praktis agar cepat disajikan dan dikonsumsi. Apakah fast food termasuk junk food (= makanan sampah)?
Junk food adalah makanan yang mengandung lemak dan garam tinggi sehingga dianggap makanan tidak sehat. Makanya diartikan sebagai ‘makanan sampah’.
Namanya juga ‘sampah’, sudah pasti tidak berguna atau bermanfaat, alias rendah gizinya seperti makanan cepat saji atau fast food seperti berbagai jenis gorengan yang penyajiannya tidak disertai dengan buah-buahan dan sayuran. Oleh karena itu, fast food dikategorikan sebagai junk food.
BACA JUGA: Vocabulary dan Kaitannya dengan Fluency dalam Percakapan Bahasa Inggris
Selain junk food sebagai ‘makanan sampah’ yang banyak dikonsumsi oleh banyak orang karena rasanya yang enak, ternyata ada jenis makanan lain yang disebut ‘garbage food’, yang di Filipina disebut ‘pagpag’.
Secara harfiah, garbage food artinya makanan sampah. Apa itu ‘pagpag’?
Pagpag adalah istilah dalam bahasa Tagalog untuk makanan sisa yang dihasilkan oleh restoran yang dikumpulkan dari tempat sampah atau tempat pembuangan sampah umum.
BACA JUGA: ‘Phonetic Symbol’: Mempelajarinya Adalah Sebuah Keharusan Agar Bahasa Inggris Kamu Lancar
Pagpag dapat berupa daging beku yang sudah kedaluwarsa, ikan atau sayuran yang dibuang oleh supermarket di truk sampah.
Dilansir dari laman Kompas.com, ‘pagpag’ digambarkan sebagai hidangan penting bagi kelompok termiskin dari yang miskin di Filipina. Artinya, orang-orang termiskin di negara tersebut memakan sisa makanan yang sudah dibuang (garbage food) untuk bertahan hidup.
Kelompok masyarakat termiskin Filipina membuat pagpag untuk mengatasi sendiri krisis kelaparan yang sedang terjadi di negaranya.
Dari informasi di atas, jelas bahwa junk food berbeda dengan garbage food walaupun keduanya memiliki arti yang sama jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu makanan sampah.
Kesimpulannya, makanan sehat (healthy food) dan junk food bisa menjadi garbage food apabila keduanya sudah masuk ke dalam truk sampah dan tempat pembuangan sampah (garbage truck & garbage bin).
Apakah garbage man (tukang sampah) juga mengkonsumsi garbage food? Kalau di Filipina, mungkin ya karena pagpag sudah menjadi makanan populer untuk sarapan pagi di kelompok masyarakat termiskin di sana.
Lalu, manakah yang lebih layak dikonsumsi dan lebih enak? Junk food atau garbage food? Pastinya, junk food. Jujur saja, saya suka junk food tetapi tertarik ingin mencoba garbage food (baca: pagpag) suatu saat nanti jika ada kesempatan berkunjung ke Filipina.
Siapa berani mencoba? Kalau mau, aku traktir dech.
Akhir kata, tetap semangat dan sehat selalu.**
[Referensi: Diambil dari berbagai sumber].