Tulisanrakyat.com – Zoonosis, atau penyakit menular dari hewan ke manusia, telah menjadi topik yang semakin diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Penyakit-penyakit ini dapat berasal dari berbagai hewan, termasuk mamalia, burung, reptil, dan serangga.
Dengan adanya interaksi yang semakin intens antara manusia dan hewan, pemahaman tentang zoonosis menjadi sangat penting.
BACA JUGA: Hari Cokelat Sedunia, Sejarah Singkat Makanan Favorit Banyak Orang Tersebut
Artikel ini akan membahas beberapa zoonosis yang ada di sekitar kita dan perlu kita ketahui.
1. Influenza Burung (Avian Influenza)
Influenza burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang menyerang burung.
Namun, virus ini juga dapat menular ke manusia dan menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian.
Penularan biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan burung yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.
Penting untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan burung liar, dan memastikan memasak produk unggas dengan baik.
BACA JUGA: Gejala Rabies pada Manusia: Ancaman Serius yang Perlu Diketahui
2. Rabies
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing dan kelelawar.
Virus rabies dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan penyakit yang fatal pada manusia.
Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing, merupakan langkah penting dalam pencegahan penularan rabies.
Hindari kontak dengan hewan liar yang tidak dikenal dan segera cari perawatan medis jika tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.
3. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira yang dapat ditemukan di air dan tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi.
Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan urine hewan, terutama tikus.
Gejala leptospirosis dapat bervariasi mulai dari ringan hingga parah, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan gangguan fungsi hati.
Menghindari kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi dan menjaga kebersihan diri adalah cara penting untuk mencegah infeksi leptospirosis.
4. Lyme Disease (Penyakit Lyme)
Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu.
Kutu yang terinfeksi dapat ditemukan pada hewan liar seperti tikus dan rusa, dan dapat menular ke manusia jika tergigit.
Gejala penyakit Lyme meliputi ruam kulit khas, demam, nyeri otot, dan gangguan sistem saraf.
Menggunakan pakaian pelindung, menggunakan obat anti-kutu, dan memeriksa tubuh setelah beraktivitas di area yang mungkin terdapat kutu adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyakit Lyme.
5. Salmonellosis Salmonellos
Salmonellosis adalah infeksi bakteri Salmonella yang dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Beberapa hewan, seperti unggas, reptil, dan mamalia kecil, dapat menjadi pembawa bakteri Salmonella tanpa menunjukkan gejala penyakit.
Manusia dapat terinfeksi ketika mereka memegang atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala salmonellosis meliputi diare, muntah, demam, dan sakit perut.
Untuk mencegah infeksi, penting untuk memasak makanan dengan baik, mencuci tangan setelah kontak dengan hewan atau lingkungan yang mungkin terkontaminasi, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.
6. Ebola dan Marburg
Ebola dan Marburg adalah penyakit serius yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan hewan yang terinfeksi, terutama kera dan kelelawar.
Penyakit ini dapat menyebabkan demam berdarah, gangguan organ, dan berpotensi fatal.
Penting untuk menghindari kontak dengan hewan liar yang terinfeksi dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan saat terjadi wabah.
7. Antraks
Antraks disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat mempengaruhi hewan, termasuk ternak, dan juga manusia.
Antraks dapat ditularkan melalui paparan langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.
Gejala antraks pada manusia dapat bervariasi, tergantung pada jalur infeksi, tetapi biasanya melibatkan demam tinggi, kesulitan bernapas, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit yang khas.
Penting untuk segera mencari perawatan medis jika terjadi kecurigaan antraks, karena dapat menjadi penyakit yang berbahaya jika tidak diobati dengan cepat.
Pemahaman yang baik tentang zoonosis sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan kita.
Peningkatan kesadaran, pendidikan, dan tindakan pencegahan dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia.
Selain itu, penting untuk bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi kesehatan dalam mengendalikan dan mengatasi wabah zoonosis yang mungkin terjadi di sekitar kita.**